Tentang Manga dan Anime
MANGA
Manga adalah istilah dalam Bahasa
Jepang yang berarti komik dan untuk menggambarkan perkomikan Jepang secara
umum. Komik sendiri adalah media yang digunakan untuk mengekspresikan ide
dengan gambar, sering dikombinasikan dengan teks atau informasi visual lainnya.
Sejarawan dan penulis sejarah manga menjelaskan ada dua proses yang luas dan
saling melengkapi yang membentuk manga modern.
SEJARAH PERKEMBANGAN MANGA
Pandangan
pertama menekankan peristiwa pembentukan manga terjadi selama dan setelah
pendudukan pasukan Sekutu Perang Dunia II atas Jepang (1945-1952), dan
menekankan bahwa manga dipengaruhi dengan kuat oleh pengaruh budaya Amerika
Serikat (AS), termasuk komik AS yang dibawa ke Jepang oleh G.I. (pasukan Amerika)
dan dengan gambar dan tema dari televisi AS, film, dan kartun (terutama
Disney).
Pandangan
lainnya, yang diwakili oleh penulis seperti Frederik L. Schodt, Kinko Ito, dan
Adam L. Kern, menekankan kontinuitas tradisi budaya dan estetika Jepang, mulai
dari pra-perang, Meiji, dan budaya dan seni pra-Meiji. Menurut Sharon Kinsella,
booming-nya industri penerbitan Jepang membantu menciptakan masyarakat yang
berorientasi menjadi konsumen sehingga penerbit raksasa seperti Kodansha bisa
membentuk selera populer.
Sebelum Perang Dunia II
Dimulai
sejak abad ke-12, dimana ditemukannya gulungan yang bernama Chōjū-jinbutsu-giga
yang dipercaya sebagai model manga pertama. Unsur dari manga sudah terkandung
dalam karya ini, seperti warna monokromatik (hitam putih) dan cara baca kanan
ke kiri yang disebabkan cara membuka gulungannya. Gulungan Chōjū-giga ini
dibuat oleh pendeta-pelukis Buddha bernama Toba Sojo, walaupun banyak ahli
berpendapat ada seniman lain selain dia yang ikut membuat Chōjū-giga ini.
Pada
abad ke 19 salah satu seniman ukiyo-e, genre seni yang populer dari abad 17 –
19, bernama Hokusai lah yang pertama kali menggunakan istilah manga. Di abad
ini juga ditemukan banyak tipe gambar tertentu yang membentuk genre manga di
zaman sekarang seperti Shunga untuk gambar erotika dan gambar Yokai, oleh
Tsukioka Yoshitoshi yang dianggap sebagai seniman ukiyo-e terakhir, yang
berubah menjadi genre horror seperti Gegege no Kitaro. Tahun 1853 muncul arus
gelombang penduduk asing, sehingga budaya asing bisa dengan mudah masuk ke
dalam Jepang. Setelah gelombang penduduk asing ini terjadi, pada tahun 1857,
mulai bermunculan majalah yang mengkritik para politikus seperti Kibyoshi dari
Jepang dan The Japan Punch yang dimodeli dari majalah Inggris.
Masuk abad ke-20, manga melambangkan
perubahan kehidupan masyarakat dari tahun ke tahun karena pengaruh budaya impor
yang intensif. Itulah yang menyebabkan seorang seniman bernama Rakuten Kitazawa
untuk membuat manganya yang banyak terinspirasi dari komik Barat. Tahun 19050
Rakuten mendirikan Tokyo Puck yang menampilkan himpunan karya manga kartunis
Jepang. Istilah yang tepat untuk orang yang menggambar manga adalah mangaka.
Selain itu, mulai dari sebelum hingga setelah pensiun, Rakuten juga mengajarkan
banyak hal tentang manga dan anime kepada banyak pemuda Jepang. Bahkan salah
satu murid dari Rakuten yaitu Ippei Okamoto juga telah mendirikan Nippon
Mangakai, himpunan mangaka Jepang. Karena hal-hal inilah Rakuten Kitazawa
disebut juga sebagai bapak pendiri manga modern.
Langsung masuk ke zaman Perang Dunia ke 2,
sekitar tahun 1937 para mangaka dipaksa untuk mengikuti Asosiasi Kartunis
Jepang Baru atau Shin Nippon Mangaka Kyoukai. Mereka biasanya diperintahkan
untuk menggunakan manga sebagai media perang sebagai pengatur moral. Selain itu
mangaka juga diharuskan untuk bertempur langsung di barisan depan, jika tidak
mau mereka bisa bekerja di pabrik, dan kalau tidak bisa keduanya maka hak
mereka untuk menggambar. Hanya ada 1 penerbit manga selama waktu perang ini
berlangsung aitu Manga Magazine. Karena manga pada dasarnya tidak memerlukan
teks,manga menjadi media yang sempurna untuk berbagai macam bentuk penyebaran
informasi seperti alus propaganda. Mulai dari zaman ini konten manga
melambangkan impian orang Jepang yang tidak pernah tercapai.
Setelah Perang Dunia II
Tahun
1945 setelah Jepang menyerah dalam PD2, para tentara ditarik kembali ke negara
mereka masing-masing bahkan ada yang dengan cara diinfokan lewat manga. Karena
Jepang mengalami kehancuran, batasan-batasan untuk para mangaka dicabut
sehingga mereka bisa berkarya dengan lebih bebas. Lalu muncullah manga
Sazae-san yang diciptakan oleh Hasegawa Machiko yang menceritakan seputar
kehidupan keluarga pada umumnya. Dia adalah salah satu mangaka perempuan yang
jarang diantara mangaka lelaki lainnya pada masa itu. Manganya diterbitkan di
Asahi Shinbun selama sekitar 30 tahun. Lama kelamaan diputar di radio dan
televisi sebagai anime, bahkan hingga saat ini masih diproduksi. Sekarang anime
Sazae-san adalah anime dengan episode terbanyak yang pernah ada.
Karena
setelah perang ekonomi Jepang tidak stabil, barang seperti manga menjadi barang
yang mewah pada zaman tersebut. Maka muncullah kami-shibai yaitu teater kertas
keliling. Mirip seperti pertunjukkan boneka namun tanpa boneka, melainkan hanya
gambar di atas potongan kardus. Tidak hanya melakukan pentas kecil-kecilan,
sang tukang kami-shibai juga menjual permen tradisional ke anak-anak yang
menonton pertunjukkannya. Kami-shibai hanya ada hingga tahun 1950an karena
muncul teknologi bernama televisi. Beberapa mangaka yang dikenal karena pernah
ikut melakukan kami-shibai ini antara lain Sanpei Shirato pembuat Kamui Den dan
Shigeru Mizuki pembuat Gegege no Kitaro.
Untuk
mengakali harga beli manga yang mahal, muncullah Kashibonya atau perpustakaan
rental. Kashibonya inilah yang menjadi asal usul berdirinya Manga Cafe. Selain
itu untuk mengikis biasa produksi manga tintanya berubah warna dari hitam
menjadi merah, sehingga zaman itu disebut sebagai Akabon yang berkisar 10-50
Yen. Di zaman inilah muncullah Tezuka Osamu. Tezuka sering disebut sebagai
"Bapak dari Manga" berkat karyanya yang sangat banyak. Dia dianggap
sebagai seorang pionir dalam teknik dan genre-genre manga. Gaya "mata
besar" yang sering ditemukan dalam tokoh-tokoh manga adalah hasil ciptaan
Tezuka karena terinspirasi dari Walt Disney, yang mendasarkannya pada
kartun-kartun pada masa itu.
Berkisar
antara tahun 1950 hingga 1969, muncul pembaca dalam jumlah besar di Jepang yang
terdiri atas 2 kalangan yaitu, Shounen manga yang menarget pembaca laki-laki,
dan Shoujo manga yang menarget pembaca perempuan.
Di
sekitaran pantai Amerika dan Eropa pada tahun 1960an mulai muncul anime Jepang
yang sudah diterjemahkan. Contohnya film Godzilla yang memiliki dua versi
(Jepang dan Barat) agar lebih mudah dimengerti oleh penonton asing. Contoh
lainnya, karya Osamu Tezuka yaitu Jungle Taitei dan Tetsuwan Atomu berubah nama
menjadi Kimba the White Lion dan Astro Boy saat ditampilkan di Amerika Serikat.
Pada
tahun 1970 hingga 1980, ada lebihbanyak anime bermunculan di luar negeri,
hingga menciptakan fan-base tersendiri di AS, Kanada, dan Eropa. Setelah lebih
banyak orang familiar dengan anime, daya tarik mulai tumbuh hingga berbagai
judul manga diterjemahkan. Karena hal inilah banyak penikmat manga bermunculan
dari kalangan orang asingnya sendiri yang memproduksi komik bergaya manga.
Pertengahan
tahun 1980 seterusnya, para pembaca shounen dan shoujo manga telah beranjak
dewasa. Karena itulah muncul genre yang dikhususkan untuk pembaca dewasa yaitu
Josei untuk wanita muda, Seinen untuk pria muda, dan Seijin yang memang khusus
dewasa.
Tahun
1990an muncul anime Neon Genesis Evangelion. Pembuatnya, Hideaki Anno, sengaja
memproduksi anime ini dengan niat untuk mengembalikan kejayaan anime yang sudah
agak menurun beberapa dekade terakhir ini. Namun anime ini sangat kontroversial
hingga TV Tokyo membuat cencorship untuk kekerasan dan seksual di anime ini.
Setelah ini banyak juga anime lain yang terkena sensor TV ini seperti Cowboy
Bebop (1998). Tahun 1998-1999 genre Super Robot muncul kembali dan kembali
menjadi populer berkat Gundam dan Macross.
Tahun
2000an mulai diangkatnya sub-kultur tentang otaku. Hal ini dikritik lewat
serial anime Welcome to the N.H.K. Di era milenium baru ini juga berbagai anime
yang pernah populer dahulu diproduksi ulang.
Jaman
sekarang dengan berkembangnya internet, manga bisa dibaca kapanpun dan
dimanapun, udah tersedia dalam digital. Walaupun begitu, kebanyakan dari
“web-komik” ini adalah hasil dari produksi rumahan para fans manga, alias
illegal. Namun mereka scanlator ini biasanya menambahkan beberapa halaman
khusus dimana mereka tidak berniat untuk mengakui bahwa manga yang mereka
upload ini adalah hasil karya mereka sendiri dan mereka juga mendukung para
mebaca online untuk membeli manga aslinya jika sudah tersedia di negera
masing-masing.
TEKNIK MENGGAMBAR
MANGA
Dalam menggambar manga hal yang paling
mendasar adalah menggambar bagian kepala. Ketika menggambar kepala, selalu
dimulai dengan menggambar sebuah lingkaran, karena ini adalah dasar dalam
menggambar wajah. Wajah tampak depan, tampak samping, melihat ke atas, ke bawah
atau ke manapun, sebenarnya hanyalah berupa gambar lingkaran dengan berbagai
variasi bentuk di dalamnya.
Apabila ingin menggambar wajah tampak
depan, maka berikan dagu tepat di tengah bawah dari lingkaran. Apabila karakter
yang digambar memiliki dagu lancip, maka bentuklah segitiga. Bila dagu rata,
dapat digambar bentuk kotak di bawah lingkaran. Apabila ingin menggambar wajah
tampak samping, maka berikan dagu di sudut kiri bawah atau kanan bawah
lingkaran, tergantung wajahnya ingin tampak ke mana.
Setelah membuat lingkaran, buatlah garis
horizontal dan garis vertikal yang membelah lingkaran tersebut. Lalu pada
setengah lingkaran bagian bawah, gambar garis horizontoal yang membelah menjadi
seperempat bagian. Gambar pula garis horizontal sejajar dengan bagian bawah
lingkarang, dan garis horizontal diluar lingkaran bagian bawah selebar
seperempat bagian lingkaran. Gabungkan ujung garis horizontal ke 1 dan ke 2
bagian kanan dan kiri. Garis ke 3 digabungkan dengan garis ke 4. Jadilah
kerangka bagian kepala manga
Untuk menggambar mata, letakkan mata di
tengah wajah dengan bagian atas mata segaris dengan bagian atas telinga.
Tepatnya diantara garis horizontal ke 1 dan ke 2. Dalam manga, mata karakter
wanita umumnya berbentuk lebih besar dibanding karakter pria. Alis wanita
tampak lebih tipis, dengan bulu mata tampak jelas di kelopak mata. Gambarkan hidung
dalam bagian sepertiga tengah bawah wajah yaitu ditengah tengah garis
horizontal ke 2dan ke 3. Kemudian gambarlah bagian mulut yaitu pada garis
horizontal ke 3.
Selanjutnya gambarkan rambut sesuai
keinginam. Dalam membuat rambut, perhatikan efek pencahayaan yang diinginkan,
juga alur garis rambut. Jangan mengarsir rambut dengan garis yang berbeda dari
alur garis rambut, karena akan membuat rambut karaktermu tampak aneh.
Tebalkan bagian yang diinginkan dengan
tinta, lalu hapus sketsa wajah yang sebelumnya digambar dengan pensil.
Buat efek bayangan dengan pensil. Arsir
bagian yang dianggap tidak terkena cahaya dan biarkan bagian yang tersorot
cahaya. Rapikan gambar wajah tersebut dengan penghapus.
© HIMADE STBA YAPARI-ABA Bandung |
© HIMADE STBA YAPARI-ABA Bandung |
© HIMADE STBA YAPARI-ABA Bandung |
© HIMADE STBA YAPARI-ABA Bandung |
© HIMADE STBA YAPARI-ABA Bandung |
© HIMADE STBA YAPARI-ABA Bandung |
© HIMADE STBA YAPARI-ABA Bandung |
© HIMADE STBA YAPARI-ABA Bandung |
PROSES PEMBUATAN
MANGA
Dalam proses pembuatan manga terdapat
beberapa tahap yang harus dilakukan. Urutan prosesi pembuatan manga secara
garis besar ialah :
Biasanya seorang mangaka sudah memiliki
banyak stock gambar karakter. Entah itu yang sudah masuk cerita atau karakter
yang hanya sekedar digambar saja. Mangaka tersebut bisa memasukan gambar
tersebut kedalam manga yang akan dibuatnya. Lalu mangaka akan memikirkan
bagaimana jalan cerita yang akan ditulisnya dalam manga itu.
Setelah mendapatkan ide cerita, mangaka akan
membuat Name. Name adalah coretan kasar yang berisi panel, kotak dialog dan
posisi gambar (Story board). Seorang mangaka biasanya sudah membuat beberapa
Name untuk beberapa chapter kedepan. Name tersebut kemudian dibawa untuk rapat
dengan editor. Tiap mangaka memiliki editornya masing-masing. Biasanya selama
rapat tersebut, Editor akan memberikan masukan-masukan tentang cerita, posisi
panel, atau yang lainnya. Jika editor dan mangaka sudah saling setuju dengan
dengan beberapa perubahan yang ada, maka akan dilakukan proses berikutnya.
Name tersebut kemudian mulai digambar
menggunakan pensil. Gambarannya masih berupa sketsa. Gambar yang masih sketsa
tersebut kemudian ditebali menggunakan Pen (proses penintaan) dan membersihkan
sisa-sisa coretan pensil (white out). Proses ini biasanya dilakukan oleh
asisten mangaka tersebut.
Selanjutnya adalah pemberian latar
belakang, dan special effect. Umumnya manga Jepang menggunakan latar belakang
sesuai dengan tempat-tempat yang ada di Jepang. Setelah latar belakang
digambar, dilanjutkan dengan pemberian special effect berupa arsiran, gelap
terang dan berbagai detail lainnya.
Setelah proses penggambaran latar
belakang, selanjutnya pemberian teks atau dialog. Proses ini biasanya juga
dilakukan oleh asisten atas instruksi Mangaka.
Setelah selesai mengerjakan satu
chapter. Manga tersebut akan diambil oleh Editor dan dibawa ke bagian
percetakan untuk diproduksi dan diterbitkan. Biasanya deadline-nya adalah 2-3
hari sebelum jadwal penerbitan.
PERBEDAAN KOMIK
DENGAN MANGA
1. Cara
membaca
Perbedaan yang mendasar dari kedua
komik ini adalah cara membacanya. Seperti yang kita ketahui, komik Jepang
dibaca dari kanan ke kiri, seperti baca tulisan Arab. Terkadang, ada beberapa
panel yang sebenarnya menyatu dalam satu adegan, gambarnya nyambung tapi
terpisahkan panel. Sedangkan untuk komik Amerika, cara membacanya dari kiri ke
kanan.
2. Jalan
cerita
Untuk jalan cerita sendiri, komik
Jepang memiliki perbedaan mendasar. Komik Jepang memiliki jalan cerita yang
bisa berlangsung cukup lama dan saling berkelanjutan. Hal ini disebabkan karena
satu judul dikarang oleh satu orang. Kalo ada salah satu karakter yang
meninggal, maka karakter tersebut nggak akan muncul kembali di cerita
selanjutnya. Karakter yang baik tetaplah baik, dan yang jahat tetap jahat.
Sedangkan komik Amerika, terkadang
satu judul komik memiliki jalan cerita yang sangat berbeda dari komik
sebelumnya. Komik Amerika bisa saja memiliki beberapa pengarang dalam judul
yang sama. Pengarang bisa memunculkan karakter yang sudah meninggal di komik
sebelumnya. Komik Amerika lebih bebas menceritakan versi cerita komik mereka
sendiri. Itu kenapa sampai ada Avengers versus X-Men atau Batman vs Superman,
seperti itu.
3. Gaya
penggambaran
Komik Jepang menekankan penggambaran
karakter yang simple dan terkadang dilebih-lebihkan. Contohnya, mata yang
berukuran sangat besar, rambut yang unik, bahkan ukuran badan yang aneh.
Sedangkan komik Amerika sendiri dibuat lebih realistis dengan garis gambar yang
lebih tajam dan tebal sehingga karakter komik lebih menonjol dibanding latar
belakangnya.
Selain itu, komik Jepang kebanyakan
berwarna hitam putih. Sedangkan hampir semua judul komik Amerika dibuat full
color. Genre komik Jepang sendiri lebih luas daripada komik Amerika, yang mana
komik Amerika lebih dari 80% nya bergenre superhero.
4. Teknik
pembuatan komik
Seorang komikus Jepang biasanya
mengerjakan berbagai macam tugas, seperti menulis cerita, membuat sketsa, dan
menggambar. Mereka biasanya dibantu oleh asisten dalam pembuatan latar belakang
dan pewarnaannya. Sedangkan komik Amerika dikerjakan dalam satu tim, dimana
setiap comic artist memiliki tugas masing-masing. Ada yang menulis cerita,
membuat sketsa, menggambar karakter, hingga pewarnaan. Semua aspek dilakukan
oleh orang yang berbeda.
ANIME
Anime (アニメ) adalah animasi dari Jepang yang digambar
dengan tangan maupun menggunakan teknologi komputer. Kata anime merupakan
singkatan dari animation (アニメション) dalam bahasa
Inggris, yang merujuk pada semua jenis animasi. Anime adalah salah satu format
seni, namun disalahartikan sebagai sebuah genre. Di luar Jepang, istilah anime
digunakan untuk menyebutkan segala animasi yang diproduksi di Jepang. Meskipun
demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa anime dapat diproduksi di luar Jepang.
Anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu, dengan
grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru Hal
ini mengundang antusiasme masyarakat Jepang untuk menonton anime dan membaca
manga, karena itulah dari anak-anak sampai orang dewasa menganggap anime itu
sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Tidak sedikit orang yang pergi ke
Jepang untuk belajar mengenai pembuatan anime karena tertarik setelah melihat
berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok dunia, di berbagai
benua. Adapun pihak yang membuat hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin
meniru ciri anime seperti Korea, dan beberapa negara Asia lainnya termasuk
Indonesia.
Dan pada masa ini, sudah banyak
teknologi yang bisa digunakan dalam pembuatan anime. Teknologi CG (Computer
Graphics), Teknologi Visual Komputer, dan sebagainya telah mempermudah
pembuatan anime masa ini, namun ada yang menganggap bahwa kualitas artistiknya
lebih rendah dibandingkan dengan anime pada masa lalu. Hanya saja perlu
diperhatikan bahwa kualitas gambarnya pun sekarang ini lebih nikmat dilihat dan
lebih mudah dimengerti karena gambarnya lebih proporsional dan warnanya lebih
bagus karena ditambah keberadaan teknologi HD.
Pada kebanyakan anime, postur tubuh
berasal dari postur badan manusia dengan kepala sebagai pusat proporsi. Adapun
tipe karakter dengan proporsi kepala besar dan badan yang kecil, karakter ini
disebut “Chibi” atau singkatan dari “Child Body”.
Mata besar juga merupakan ciri umum dari
karakter anime, walaupun tidak ditampilkan di semua anime.
Anime
juga memperlihatkan emosi yang berlebihan, sebagai contoh untuk karakter yang
sedang marah akan muncul garis yang membentuk perempatan di bagian tubuh
karakternya. Lalu adegan wanita yang marah tiba-tiba memegang palu yang datang
entah dari mana dan menyerang seseorang dengan itu, adegan ini dikenal sebagai hammerspace. Adapun pada karakter
laki-laki saat hidungnya berdarah ketika melihat wanita cantik, adegan ini
dikenal dengan nosebleed. Dan ketika
karakter menunjukan expresi malu/heran, cenderung menghasilkan keringat besar
yang disebut sweatdrop. Adegan-adegan
ini telah menjadi salah satu stereotip anime paling dikenal.
Anime
juga cenderung mencakup karakter non-humanoid dan makhluk hybrid. karakter
non-humanoid seperti robot, hewan, roh, dan setan tentunya sudah sering dilihat
oleh beberapa penonton. Anime mencoba untuk mencapai tampilan tiga dimensi,
karena itu ada juga penekanan ditempatkan pada perubahan musim.
2.2.1
SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN ANIME
Pada awal abad
ke-20, ketika para pembuat film Jepang bereksperimen dengan teknik animasi yang
dipakai di negara-negara Barat. Para animator generasi pertama yaitu sekitar
akhir 1910 pun muncul, animator tersebut ialah Ōten Shimokawa, Jun'ichi Kōuchi
dan Seitaro Kitayama, mereka pun mendapat julukan sebagai bapak anime. Hasil
experimen mereka pun berhasil, dan melahirkan anime-anime generasi pertama
seperti :
-
Mokuzo Genkanban no Maki
Anime ini pertama kali dibuat oleh Oten
Shimokawa pada tahun 1917. Anime ini mengisahkan tentang seorang “Petugas Mokuzo
Imokawa”. Anime yang dijuluki The First ini
membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit
tersebut dan masih berupa “film bisu”. Kisah dalam ceritanya pun belum
menunjukkan suatu permasalahan, masih berbau hal-hal sepele seperti keseharian
saja.
-
Namakura Gatana
Anime ini merupakan animasi karya
Seitaro Kitayama yang dibuat pada tahun 1918. Film komedi yang berdurasi 2
menit ini menceritakan tentang kisah seorang samurai yang membeli sebuah
pedang, namun ternyata pedang tumpul. Hal itu membuat ia selalu kalah ketika
menghadapi lawan walau yang lemah. Sampai akhirnya ia mencoba untuk menguji
pedang tersebut kepada orang yang sedang lewat, namun ia malah mendapatkan
perlawanan hingga membuat dirinya K.O dalam 1 tendangan. Awalnya anime ini
disebutkan sebagai anime pertama dalam sejarah animasi Jepang, Namun dari hasil
penelitian, ternyata gelar The First berpindah tangan kepada Film Mokuzo Genkanban
no Maki.
-
Urashima Tarō
Merupakan karya kedua dari Seitaro
Kitayama yang dibuat pada tahun 1918. Kisahnya berdasarkan cerita rakyat yang
terkenal di Jepang yaitu cerita tentang seorang nelayan dengan seorang putri.
Cerita ini berawal ketika Taro hendak memancing, namun yang didapat bukan ikan
melainkan Penyu, mengingat bahwa Penyu dapat hidup 10.000 tahun, akhirnya Taro
melepaskannya kembali ke lautan. Setelah beberapa hari ada seorang wanita
mendayung perahu sendiri, dan ternyata wanita itu seorang Putri, Putri itu
berterima kasih pada Taro telah menyelamatkan Penyu tersebut, sebagai tanda
terima kasih Putri mengajak Taro untuk ke Istana Laut. Taro pun mau dan tak
lama kemudian di bawa ke Istana Laut. Namun setelah 3 tahun, Taro merindukan
kampung halamannya, terutama orang tuanya. Ia pun memutuskan untuk kembali ke
kampung halamannya, dan putri laut memberi hadiah perpisahan untuk Taro. Setelah
sampai di kampong halamannya, Taro bingung karena kampung halamannya sudah
tiada, dan mengetahui bahwa orang tuanya sudah meninggal. Taro sangat sedih,
lalu membuka hadiah dari Sang Putri, setelah dibuka ternyata isinya perhiasan.
-
Saru Kani Kassen
Anime ini digarap oleh Seitaro Kitayama
pada tahun 1918. Dengan bertemakan tentang Karma, dimana seekor monyet yang
licik menipu seekor kepiting lalu membunuhnya. Anak-anak kepiting tersebut
tidak bisa menerima perlakuan sang monyet hingga mereka merencanakan untuk
melakukan balas dendam atas kematian induknya. Atas bantuan dari kastanye, lesung,
tawon dan kotoran sapi, anak-anak kepiting tersebut berhasil membalaskan
dendamnya hingga si monyet terbunuh.
-
Kuro Nyago
Merupakan
anime pertama yang “berbicara” karya Ofuji pada tahun 1930. Kuro Nyago
bercerita tentang empat anak-anak yang bermimpi memiliki kucing peliharaan.
keinginan mereka terjawab ketika mereka menghadapi seekor kucing hitam yang
kemudian menyanyikan sebuah lagu tentang bagaimana ia dan saudara kucing nya
adalah keturunan dari harimau. Anime ini berdurasi 90 detik.
-
Chikara to Onna no Yo no Naka
Anime yang memiliki arti The World of Power and Women ini dibuat
pada tahun 1933. merupakan sebuah film animasi pendek hasil karya Kenzō
Masaoka. Anime ini adalah satu anime yang tercatat sebelum meletusnya Perang
Dunia II. dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track seperti yang digunakan pada masa sekarang, namun sangat
disayangkan karena tidak ada cetakan yang tersedia sehingga dianggap anime yang
hilang.
-
Kumo to Chūrippu
Anime yang bercerita tentang
Laba-laba dan Tulip ini dibuat pada tahun 1943, merupakan hasil karya Kenzō
Masaoka. Anime ini menceritakan tentang seekor laba-laba yang berusaha untuk
memikat kumbang kecil ke dalam sarangnya. Ketika kumbang tersebut berhasil
melarikan diri dan bersembunyi di tulip, datanglah sebuah badai yang menghantam
laba-laba tersebut. Sementara itu kumbang tetap aman di tempat
persembunyiannya.
-
Momotarō no Umiwashi, Momotarō : Umi no
Shinpei
Dibuat pada tahun 1943, Masaoka
bersama dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima
episode anime berjudul Momotarō no Umiwashi (Momotaro, the Sea Eagle).
Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih
dari 30 menit.
Mendekati akhir dari Perang Pasifik,
yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan menampilkan kurang lebih
sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya, yaitu Momotarō : Umi no
Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of the Sea). Anime ini
merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar 74 menit.
Keduanya adalah anime propaganda yang
mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan merupakan salah
satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.
-
The Tale of the White Serpent
Dibuat pada tanggal 22 Oktober 1958
dengan durasi 78 menit, anime ini merupakan anime berwarna yang pertama dari
Jepang dan di produserkan oleh Hiroshi Ōkawa, disutradarai oleh Taiji Yabushita
dan Kazuhiko Okabe. Anime ini merupakan adaptasi cerita rakyat China.
-
The Great Adventure of Horus : Prince of
The Sun
Anime ini disutradai Isao Takahata,
diproduseri oleh Hiroshi Okawa dan dibuat pada tahun 1968. Anime ini
menceritakan tentang kisah seorang anak bernama Horus yang diburu oleh kawanan
serigala berbulu perak, ditengah perlariannya, Horus menemukan sebuah pedang
matahari. Singkat cerita ketika ayahnya meninggal, Horus memutuskan untuk
meninggalkan rumahnya untuk menemui beberapa orang yang diamanahkan oleh
ayahnya. Setelah itu, Horus memulai petualangan besarnya melawan Grunwald dan sekutunya yang ingin
menguasai dunia.
Kemudian
pada tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, karena
masa ini merupakan era kesuksesan pertama dalam dunia animasi, dan kebanyakan
masih ditujukan untuk anak-anak. Materi cerita yang disajikan masih berkisar
dalam kebaikan melawan kejahatan, dan sesuatu yang lucu. Meski demikian dalam
beberapa anime seperti 8-Man, diceritakan bahwa tokoh utamanya mati terbunuh
kemudian dihidupkan kembali sebagai cyborg atau bahkan Mach Go Go Go dengan
plot yang agak mendalam tetapi semua masih tetap menitik beratkan pada
pertentangan antara kebaikan dan kejahatan.
Salah
satu anime yang mengawali kesuksesan tersebut ialah film animasi bernama
Tetsuwan Atom, atau lebih kita kenal dengan nama Astro boy. Film ini disutradarai oleh Osamu Tezuka yang dikatakan
juga sebagai God Of Manga. Astro boy
menceritakan tentang kisah seorang robot dengan fisik anak-anak yang berusia 13
tahun dan hidup berdampingan dengan manusia di Metro City. Karena ketenarannya,
Astro Boy dirilis ulang pada tahun 2009.
Perubahan
baru mulai tampak terjadi pada era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya
mangaka dengan nama Monkey Punch yaitu Lupin Sansei (Lupin III) menjadi anime
yang ditujukan bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan
slapstik.
Memasuki era 80-an, anime semakin digemari dan
semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat.
Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video sebagai media.
Sejak
era 90-an tersebut anime telah menyebar secara luas diluar Jepang. Dan memasuki
abad 21, anime semakin membuktikan kualitasnya dengan diraihnya berbagai
penghargaan internasional.
PROSES
PEMBUATAN ANIME
Sebagai
penikmat anime, mungkin beberapa ada yang berpikiran kenapa anime harus terbit
seminggu sekali, atau kenapa ceritanya kurang panjang, dan bahkan ada yang
menuai kritik. Padahal, proses pembuatannya pun membutuhkan waktu dan juga
tenaga yang ekstra, ditambah realita beberapa animator yang bekerja overtime dan digaji underpaid. Karena itulah, berikut ulasan tahap pembuatan anime yang
meliputi :
1.
Planning
Tahap
ini tentunya merupakan tahap yang paling penting sebelum melakukan segala
sesuatu termasuk pembuatan anime. Tahap ini membahas anime apa yang akan
dibuat, bagaimana garis besar ceritanya, teknis, design karakter dan pembagian
staff.
2.
Scenario
Setelah
perencanaan matang dan disetujui semua pihak, maka mulai proses pembuatan dan
pengembangan cerita. Detil tokoh yang akan berperanpun dijelaskan disini.
3.
Storyboard
Tahap
ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari bagian skenario. Jika skenario
adalah penjelasan cerita berupa teks, maka storyboard adalah paparan yang lebih
mendetil. Dalam storyboard sendiri terdapat gambaran kasar akan bagaimana
kelihatannya pada scene tertentu, dan biasanya ditulis di kolom sampingnya
tentang detail scene tersebut mulai dari angle
kamera, tata cahaya, dialog, adegan, timing
scene, dan detil lainnya agar tim produksi mengerti sepenuhnya detail
cerita dan karakter yang akan dibuat.
4.
Drawing
Tahap
ini dibagi lagi menjadi tiga, dimulai dengan pembuatan layout, gambar kunci, dan animasi in between.
Dalam
proses layout, orang yang bertanggung jawab membuatnya akan banyak memikirkan
bagaimana alur gerakan karakter dalam setiap adegan atau detail latar dan masih
banyak hal yang lain terkait proses perfilman.
Setelah
itu , mulai dibuat gambar-gambar kunci. Orang yang bertanggung jawab dalam
tahap ini harus menentukan pada titik-titik mana saja pergerakan karakter
terjadi.
Proses
ini kemudian dilanjutkan dengan gambar in-between yang mengisi gambar kunci
tersebut. Hasilnya, gambar itu sepenuhnya bergerak.
5.
Coloring
Proses
pewarnaan dulunya menggunakan cat dan kuas di atas kertas-kertas khusus yang di
siapkan. Tapi sekarang karena gambar dapat di scan dalam komputer, proses pewarnaan bisa dilakukan secara digital
dan lebih cepat.
6.
Visualization
Pada peroses ini seluruh gambar
disatukan dan direkam, setelah itu gambar-gambar diperhalus pergerakannya dan
diberi visual efek jika diperlukan.
7.
Dubbing
Dan
setelah visualisasi selesai, tahap pengisian suara pun dimulai, dan para
pengisi suara karakter inilah yang sering disebut seiyuu.
BIAYA PEMBUATAN ANIME
Dilansir dari
Crunchyroll.com, biaya pembuatan anime adalah sekitar ¥11 juta/episode setara
dengan Rp 1,32 Milyar/episode (¥1 = Rp 120, kurs per 03/06/2012). Artinya untuk
1 season yang rata-rata berjumlah 12 episode menghabiskan biaya Rp 15,84
Milyar.
Biaya produksi
tersebut terdiri dari :
– Original Work
¥50,000 ($660) – Rp 6 juta
– Script ¥200,000
($2,640) – Rp 24 juta
– Direction
¥500,000 ($6,600) – Rp 60 juta
– Production
¥2,000,000 ($26,402) – Rp 240 juta
– Animation
Supervision ¥250,000 ($3,300) – Rp 30 juta
– Original Art
¥1,500,000 ($19,801) – Rp 180 juta
– Animation
¥1,100,000 ($14,521) – Rp 132 juta
– Post Production
¥1,200,000 ($15,841) – Rp 144 juta
– Art
(backgrounds) ¥1,200,000 ($15,841) – Rp 144 juta
– Photography
¥700,000 ($9,240) – Rp 84 juta
– Sound ¥1,200,000
($15,841) – Rp 144 juta
– Materials
$400,000 ($5,280) – Rp 48 juta
– Editing $200,000
($2,640) – Rp 24 juta
– Printing
$500,000 ($6,600) – Rp 60 juta
Satu episode anime rata-rata berdurasi 25
menit atau sekitar 37,500 frame, jika biaya produksi anime rata-rata Rp 1,3
milyar/episode, maka biaya produksi anime per menit adalah Rp 52,8 juta/menit
atau Rp 35,200/frame.
STUDIO
ANIME
Pesatnya
perkembangan anime membuat banyaknya studio anime yang memproduksi karyanya,
namun tentu setiap studio memiliki kualitas yang berbeda baik dari segi grafik,
gerakan karakter, maupun special effect
pada karyanya. Berikut merupakan 10 studio anime terbaik dan hasil karyanya
yang disukai dilansir dari MyNavi pada tahun 2015 :
1. KyoAni
Didirikan
pada 1981 oleh pasangan suami-istri Hideaki Hatta dan Yoko Hatta. Kyoto
Animation terletak di Uji, Prefektur Kyoto, Jepang.
Studio
ini dianggap memiliki desain karakter dan background yang luar biasa, para otaku menyukai karyanya karena
karakter-karakternya yang moe dan
kemampuannya membuat mereka menjadi menarik.
(
Hasil karya : Suzumiya Haruhi no Yuutsu, Hibike! Euphonium, Full Metal Panic!,
K-On! )
2. P.A.
Work
Didirikan
pada 10-10-2000, Progressive Animation Works yang berlokasi
di Nanto, Toyama, Jepang ini telah melahirkan banyak sekali karya yang indah.
Genre yang dipilih pun bermacam-macam, mulai dari masa muda sampai ke science fiction, namun belakangan ini
mereka sepertinya sedang fokus kepada tema “wanita yang bekerja”.
(
Hasil karya : Angel Beats!, Shirobako, Hanasaku Iroha )
3. Bones
Didirikan
oleh staf Sunrise yaitu Masahiko Minami, Hiroshi Ōsaka dan Toshihiro Kawamoto
pada Oktober, 1998. Studio ini terkenal karena animasi aksi dan mechanya
benar-benar baik. Saking baiknya, animasi untuk seri TV dikatakan setara dengan
animasi untuk versi film layar lebarnya.
(
Hasil karya : Fullmetal Alchemist, Eureka Seven )
4. Production
I.G
Didirikan
pada 15-12-1987 oleh Mitsuhisa dan berlokasi di Musashino, Tokyo, Jepang.
Studio ini adalah sebuah “cabang” dari Tatsunoko Pro yang dipuji karena
kualitas animasi digitalnya. Mereka adalah salah satu pionir dari teknik
animasi digital yang dapat membuat nama Ghost
in the Shell melambung sampai dibuat adaptasi Hollywoodnya. Production I.G.
dipuja karena komposisi digital, efek digital, storyboarding digital, dan
digital color grading yang membuat mereka dianggap lebih ke arah laboratorium
animasi ketimbang sebuah studio.
(
Hasil karya : Ghost in the Shell, Psycho-Pass )
5. Madhouse
Didirikan
pada 1972 oleh mantan animator Mushi Pro, termasuk Masao Maruyama, Osamu
Dezaki, Rintaro, dan Yoshiaki Kawajiri. Studio veteran ini masih berjalan sampai
sekarang dikarenakan reputasi kualitas gambar mereka yang baik sehingga bisa
bertahan hingga tahun 2000-an.
(
Hasil karya : One Punch Man, Paprika, Parasyte )
6. Shaft
Didirikan
pada 01-09-1975 oleh Hiroshi Wakao, namun sejak 2005 mereka bekerja secara
eksklusif dengan direktur Akiyuki Shinbo. Gambar-gambarnya yang unik, membuat mereka
telah mendapatkan sebuah reputasi tinggi terutama adegan head tilt mereka yang terkenal dirumorkan sudah membuat keseleo
ribuan leher.
(
Hasil karya : Monogatari, MadoMagi, Hidamari Sketch, Koufuku Graffiti )
7. Ufotable
Didirikan
pada oktober 2000 oleh mantan staf TMS Entertainment melalui anak perusahaannya
Telecom Animation Film dan berlokasi di Nakano, Prefektur Tokyo. Para penggemar
seri buatan Type Moon berpendapat
kualitas gambar mereka yang di atas rata-rata dan animasi pergerakan karakter
mereka lah yang membuat studio ini disebut berkualitas terutama pada bagian
pertarungan.
(
Hasil karya : Fate/stay night: Unlimited Blade Works, Fate/Zero, Kara no
Kyoukai, Tales of Zestiria the X )
8. Mappa
Didirikan
pada 14-06-2011 oleh Masao Maruyama, pendiri dan mantan produser dari Madhouse.
Walaupun terhitung sangat baru bila dibandingkan pendahulunya, studio ini
berhasil menciptakan blockbuster yang
dianggap sangat baik karena gambarnya yang luar biasa.
( Hasil karya : Zankyou no Terror, Punch
Line, Rage of Bahamut )
9. Chizu
Didirikan
oleh Mamoru Hosoda setelah dia meninggalkan Madhouse studio pada 2011. Mamoru bekerja
sama dengan Saito Yuichiro membentuk studio ini yang walaupun baru mengerjakan
2 karya, sudah dipuji karena kualitas gambarnya yang detil.
(
Hasil karya : Ookami Kodomo no Ame to Yuki, Bakemono no Ko )
10. Doga
Kobo
Didirikan
pada 11-07-1973 oleh mantan member Toei Animation, Hideo Furusawa. Studio yang
berlokasi di Nerima, Tokyo, Jepang ini sudah mengerjakan banyak sekali anime
hingga masuk ke ulasan majalah Animonster
pada pertengahan tahun 2000.
(
Hasil karya : Plastic Memories, Mikakunin de Shinkoukei, Himouto! Umaru-chan )
Setelah mengetahui studio anime terbaik
pilihan netizen, penulis pun mempunyai studio animasi terbaik pilihannya
seperti :
·
Ghibli
Didirikan
pada 15-06-1985 setelah kesuksesan Kaze no Tani no Nausicaa (1984) oleh Tokuma
Shoten. Ghibli mungkin adalah salah satu studio animasi paling terkenal di
dunia, karena karya-karyanya yang sering kali surreal namun penuh dengan fantasi. Karena keberhasilannya, studio
ini pun bahkan sampai membuat museum dari karya-karyanya yang didirikan pada 01-10-2001.
(
Hasil karya : How’s Moving Castle, Spirited Away, Grave of the Fireflies, Whisper
of the Heart )
·
A-1 Pictures
Studio
ini didirikan oleh divisi produksi animasi SMEJ yaitu Aniplex pada tanggal
09-05-2005. Namun ada satu hal lagi yang membuat studio A-1 Pictures terkenal,
yaitu insiden kematian salah satu animatornya karena mempekerjakannya selama
600 jam sebulan. Banyaknya proyek yang digarap bahkan menimbulkan komentar oleh
netizen Jepang, seperti :
“Bukankah
kamu bisa mengopernya kepada studio lain?”
“Bisa-bisa
mereka meninggal karena terlalu banyak bekerja.”
Walau begitu, hasil kerja keras
animatornya patut diapresiasi karena masih bisa membuat anime dengan kualitas
yang bagus.
( Hasil karya : Sword Art Online, The
Idolm@ster: Cinderella Girls, Aldnoah Zero )
·
Silver Link
Didirikan
pada desember 2007 oleh mantan member garis depan J.C.Staff dan berada di Tokyo
ini menjadi anime favorit para penonton. Dan studio pilihan Nanamiku ini
kualitasnya disamakan dengan kualitas milik Ufotable dilihat dari adegan
pembuka anime C3 dan adegan henshin
Prisma Illya.
(
Hasil karya : Fate/kaleid liner Prisma Illya, Non Non Biyori, C3 Cube )
AMV
Mungkin
hanya beberapa orang yang mengerti arti sebenernya dari istilah ini, karena Anime Music Video ( AMV ) adalah video
musik buatan penggemar yang terdiri dari satu atau lebih klip dari animasi atau
film yang di satukan dengan audio. AMV bukanlah video musik resmi yang dirilis
oleh sang musisi, tapi penggemar lah yang menyinkronkan klip video dengan audio
sehingga tampak seperti film promosi. AMV sering diposting dan didistribusikan
melalui Internet, yaitu pada situs AnimeMusicVideos.org atau YouTube.com.
Terkadang konvensi anime sering menjalankan kontes AMV atau kontes yang terdiri
dari blok video.
Namun,
ada salah satu AMV yang memang diluncurkan secara resmi dan memang bertujuan
mempromosikan lagu yang dinyanyikan sang penyanyi, yaitu AMV berjudul
Shelter.
Pada 18 Oktober 2016, AMV Shelter yang merupakan hasil kerjasama Porter
Robinson dan Madeon, studio anime A-1 Picture, dan pusat streaming anime
Crunchyroll.com telah resmi diluncurkan. AMV singkat ini menceritakan seorang
gadis berusia 17 tahun bernama Rin. Singkat cerita bumi berada dalam masa
kritits karena akan segera bertabrakan dengan sebuah planet, Rin yang saat itu
masih berusia 7 tahun dibuatkan sebuah kapal luar angkasa oleh ayahnya agar Rin
bisa selamat dari bencana itu. Dan selama 10 tahun Rin telah hidup di dunia
virtual dalam kapal luar angkasa tersebut hingga akhirnya ia mendapat sebuah
pesan yang berasal dari ayahnya.
“Budaya
pop Jepang dan anime telah menjadi pengaruh besar pada musik saya, sehingga
mendapatkan kesempatan untuk membuat anime saya sendiri merupakan sebuah mimpi
yang menjadi kenyataan. Dan benar-benar berkolaborasi menciptakan anime baru
adalah pengalaman yang luar biasa”, kata Robinson. AMV Shelter ini sudah bisa
diakses di Crunchyroll dan YouTube.
GENRE
ANIME DAN MANGA
Genre
merupakan pembagian menurut kriteria yang sesuai untuk suatu bentuk. Genre
sangat penting bagi kita dalam menganalisa suatu kategori seni, termasuk anime
dan manga. Berikut merupakan genre yang secara umum digunakan :
- - Action
Berhubungan dengan
kekerasan, pertempuran, perkelahian, dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan laga/aksi
- - Adventure
Menceritakan kisah
perjalanan, petualangan, dan penjelajahan karakter yang biasanya bertujuan
untuk menggapai ambisi/menyelesaikan misi
- - Comedy
Berisi hal yang bisa
bikin tertawa karena lawakan maupun tingkah laku yang konyol.
- - Drama
Mengkategorikan kisah
kehidupan pada situasi dan kondisinya secara kompleks, Penuh emosional, dan konflik
batin.
- - Ecchi
Genre satu ini biasanya
berisi adegan-adegan tidak senonoh namun tidak menjurus ke sex, melainkan hanya
sebagai Fanservice saja.
- - Fantasy
Genre ini menampilkan
sebuah cerita penuh imajinatif. Hal-hal yang tidak pernah ada di dunia nyata
dapat kita temui dalam anime bergenre ini. Biasanya menceritakan legenda kuno
atau kisah fantasi lainnya.
- - Harem
Merupakan genre yang
menceritakan seorang laki-laki yang dikelilingi banyak wanita, atau sebaliknya.
- - Horror
Genre yang menceritakan
hantu, gaib, dan lain-lain.
- - Mecha
Genre yang menceritakan
tentang mesin, robot, dan hal berbau mekanik lainnya.
- - Martial Arts
Genre yang menceritakan
seni bela diri
- - Mystery
Menceritakan tentang
sebuah misteri dan tentunya tokoh utama yang ditujukan untuk menyelesaikan
misteri tersebut.
- - Psychological
Berkaitan dengan cara
berpikir si karakter, namun biasanya mengandung cara berfikir karakter yang abnormal
yang sering di perlihatkan dalam tayanganya.
- - Romance
Menceritakan kisah cinta
yang romantis.
- - School Life
Menceritakan tentang
kehidupan di sekolah.
- - Sci-Fi
Menceritakan dunia di
mana teknologi atau ilmu pengetahuan yang merajarela, dan umumnya menceritakan
tentang teknologi masa depan.
- - Seinen
Biasanya berhubungan
dengan masalah dewasa, anime jenis ini ditunjukan untuk pria berusia 18-30.
- - Shoujo
Alur cerita ditunjukan
untuk anak perempuan berusia 10-18 tahun, genre ini sering melibatkan
percintaan dan pengembangan karakter
- - Shounen
Mirip seperti Shoujo,
namun genre ini dikhususkan untuk anak laki-laki.
- - Slice of Life
Menceritakan tentang
kehidupan sehari-hari, dan terkadang mengandung nilai kehidupan.
- - Sports
Menceritakan tentang
olahraga, kebanyakan anime ini bercerita tentang kompetisi antar sekolah dalam
bidang olahraga apapun.
- - Hentai
Termasuk kedalam Pornografi.
Dan masih banyak lainnya.
DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIF ANIME DAN MANGA
Tentunya
setiap hal memiliki sisi positif dan negatifnya, begitu pula dengan anime dan
manga. Pada permasalahan ini, semua kembali ke diri masing-masing apakah bisa
memilih untuk menyerap yang baik dan membuang yang buruk, atau justru malah
terpengaruh mengikuti keburukan yang pernah dilakukan orang-orang sebelumnya?
Berikut merupakan dampak positif dan negatif dari anime.
Positif
-
Mengenal budaya Jepang
Tentunya
dalam anime dan manga banyak sekali cerita yang mengenalkan tentang budaya yang
ada di Jepang seperti matsuri, kebiasaan sehari-hari, permainan tradisional,
dan hal lainnya yang bisa kita pelajari.
-
Menerapkan budaya/adat istiadat Jepang
Tentunya
Jepang dikenal sebagai bangsa yang disiplin dan pekerja keras, karena itu
mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang buruk untuk
dicoba.
-
Meningkatkan imajinasi
Setelah
menonton anime atau membaca manga, beberapa orang termasuk penulis pun
terkadang terbawa oleh cerita yang ada pada anime/mang tersebut. Sehingga
terkadang akan membuat dirinya membayangkan seandainya dia adalah karakter
utama, atau membayangkan alur cerita selanjutnya, atau mungkin mendapat
inspirasi untuk membuat cerita versi sendiri.
-
Kreatifitas tanpa batas
Berawal
dari imajinasi, sudah banyak ditemukan orang-orang kreatif karena kesukaannya
pada anime dan manga. Baik itu yang berhubungan dalam hal tersebut, maupun pada
hal lainnya karena anime dan manga memiliki banyak jenis cerita.
-
Menjadi motivasi
Biasanya
menjadikan seseorang bercita-cita untuk menjadi sukses di masa depan dalam hal
yang berhubungan dengan Jepang dan anime. Hal itu akan membuat seseorang
tersebut termotivasi untuk terus berusaha agar apa yang dia impikan bisa
tercapai.
-
Tidak terjerat pergaulan bebas
Karena
faktor negatif yang membuat seseorang sulit bersosialisasi dengan orang yang
tak punya hobi yang sama maka orang tersebut lebih memilih sering di rumah, namun
hal tersebut akan membuat seseorang tak kan terjerat pergaulan bebas maupun
berhubungan dengan orang-orang yang kurang baik menurut pandangan masyarakat.
-
Menumbuhkan pergaulan antar komunitas
Bila
ada 2 orang atau lebih yang sama-sama memiliki ketertarikan yang sama terhadap
anime dan manga, maka mereka akan mudah bersosialisasi dan berkemungkinan
membentuk komunitas pecinta anime dan manga.
Negatif
-
Addictive
Membuat
penikmatnya ketergantungan, seakan menjadikan manga dan anime itu sebagai suatu
kebutuhan dalam hidup yang harus dipenuhi.
-
Fantasi berlebihan
Seseorang yang menyukai anime dan manga secara
berlebihan akan menyebabkan orang tersebut sering berkhayal, menganggap bahwa
tokoh-tokoh yang ada di anime dan manga nyata, dan membayangkan dirinya berada
dalam cerita dan menjadi salah satu tokoh disana. Dan yang lebih parah adalah
mereka yang “menikahi” karakter dari suatu anime atau manga.
-
Menyebabkan kesenjangan sosial
Orang
yang sudah menjadi otaku lebih senang diam dirumah menonton anime/baca manga,
dan menolak bepergian karena tak suka keramaian dan faktor sulit
bersosialisasi. Perilaku ini menjadi salah satu masalah di Jepang yang disebut Hikikomori.
-
Sulit bersosialisasi
Biasanya
orang yang sangat menggemari anime dan manga akan sulit bersosialisasi kecuali
dengan orang-orang yang sama-sama mempunyai hobi yg sama dengannya, yaitu
menonton anime dan manga. Tentu saja hal ini menjadi masalah karena diluar sana
tidak semua orang menyukai apa yang ia sukai.
-
Menurunkan rasa cinta tanah air
Karena
mengenal kebudayaan/adat isiadat Jepang dari anime dan manga, maka mereka
sebagian besar lebih mencintai budaya Jepang daripada negaranya sendiri.
-
Menyebabkan Apatisme
Bagi
orang yang sudah menjadi otaku, sebagian apatis terhadap keadaan sekitar, bahkan
masa depannya. Yang selalu memenuhi pikirannya hanya kesenangannya saat
menonton anime atau membaca manga.
Komentar
Posting Komentar